Kamis, 04 Oktober 2012

Tugas Penjas BAB 3


BAB 3
ATLETIK
A. LEMPAR LEMBING
                1. Pengertian lempar lembing
      Lempar lembing adalah salah satu cabang nomer atletik lempar dengan alat menyerupai tombak yang terbuat dari almunium atau bambu yang dilemparkan di lapangan yang telah ditentukan dengan tujuan dapat melakukan lemparan sejauh-jauhnya dan lembing jatuh menancap di sektor lemparan.
            2. Cara memegang lembing
     Cara memegang lembing dapat dibedakan dengan beberapa cara, diantaranya ;
a). Cara Amerika
     Lembing dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari yang berada tepat dibelakang lilitan tali pegangan lembing.
            b). Cara Finlandia
     Lembing dipegang antara jari tengah dan ibu jari yang berada tepat pada belakang lilitan tali pegangan lembing. Sementara itu, letak jari telunjuk lurus ke arah belakang di bawah lembing
            c). Cara pegangan tang
     Lembing dipegang dengan telunjuk dan jari tengah menjepit lembing tepat di belakang pegangan (lilitan)
            3. Cara membawa lembing
     Cara membawa lembing ada tiga cara, yaitu sebagai berikut ;
1). Tangan pembawa lembing lurus ke belakang sorong ke bawah, lembing dipegeng disamping badan segaris dan menempel pada lengan, sedangkan ujung lembing di samping dada.
2). Tangan pembawa lembing ditekuk 900, lembing dipegang setinggi telinga dan tepat di atas bahu. Posisi lembing bisa horizontal, sorong ke atas atau bawah.
3). Tangan pembawa lembing diangkat sedikit lebih tinggi dari kepala. Posisi lembing mendatar atau sorong.
4. Langkah silang (Cross step) sebelum melempar
     Caranya lempar lembing gaya Finlandia (Cross step) adalah sebagai berikut. Setelah langkah awalan terakhir, lakukan langkah silang.
1). Langkahkan kaki kanan ke depan menyilang kaki kiri. Bersamaan itu tangan kanan memegang lembing kemudian turunkan dan serong ke bawah.
2). Langkahkan kaki kiri ke depan dengan tetap mempertahankan sikap tangan kanan.
3). Langkahkan kaki kanan ke depan menyilang kaki kiri.
4). Langkahkan kaki kiri ke depan selebar mungkin saat telapak kaki tepat menginjak tanah, putar pinggang ke depan bersamaan tangan kanan ditarik ke depan atas.
5. Sikap akhir setelah melempar
     Gerak ikutan / follow throw ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
a). Sikap badan menghadap ke arah lemparan lembing, kaki kanan jatuh ke depan mengganti posisi kiri
b). Kaki kiri belakang menjaga keseimbangan, sedangkan tubuh condong ke depan.
B. LARI SAMBUNG
                1. Pengertian Lari sambung
     Lari sambung atau estafet adalah lari secara beregu yang terdiri atas 4 orang dimana dalam pelaksanaan lari dengan cara memindahkan tongkat estafet yang telah ditentukan ukurannya dan dalam pemberian tongkat harus berada di dalam daerah wissel. Adapun untuk pelari pertama menggunakan start jongkok, sedangkan pelari II, III, dan IV menggunakan start melayang.
            2. Teknik memegang tongkat
     Teknik memegang tongkat dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut ;
     a). Teknik memegang tongkat ketika akan start
     Teknik memegang tongkat ketika akan start adalah sebagai berikut
1). Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari, jari kelingking, dan jari manis sehingga ketika start, ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat badan
2). Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari dan jari tengah, sehingga ketika start ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat badan di atasgaris start.
     b). Teknik memegang tongkat ketika akan memberi tongkat
            Teknik ini adalah tongkat dipegang agak ke ujung belakang. Untuk pelari pertama, teknik ini harus dimulai saat start.

            3. Teknik menerima tongkat
     Teknik menerima tongkat, meliputi sebagai berikut
a. Cara visual
     Cara visual adalah teknik menerima tongkat dengan melihat ke belakang sebelum tongkat berpindah tangan.
b. Cara nonvisual
     Cara nonvisual adalah teknik menerima tongkat dengan cara tidak menolah ke belakang ketika tongkat berpindah tangan.
            4. Teknik lari estafet
     Teknik lari estafet meliputi sebagai berikut
          a). Setiap regu berjumlah empat (4) atlet yang memilki lari tercepat
          b). Start dengan start jongkok bagi pelari pertama, sedangkan pelari kedua, ketiga, dan keempat menggunakan start melayang
          d). Lari dilakukan di lintasan masing-masing
          e). Tongkat dibawa pelari dari start hingga memasuki garis finish
5. Teknik memasuki garis finish
     Cara melakukannya adalah ;
a). Lari secepat-cepatnya tanpa mengubah langkah
b). Pandangan lurus ke depan
c). Ayunkan salah satu tangan ketika melewati garis finish atau busungkan dada ke depan.
C. LOMPAT TINGGI
     Ada empat (4) gaya lompat tinggi yaitu sebagai berikut
            1. Gaya gunting
     Gaya gunting disebut juga dengan gaya Sweeny, sebab pada waktu sebelumnya masih digunakan gaya jongkok. Kemudian tahun 1896 Sweeny mengubah gaya jongkok menjadi gaya gunting.
            2. Gaya guling sisi (Western roll)
     Gaya ini sama dengan gaya gunting. Apabila pelompat menggunakan tumpuan kaki kiri, maka jatuhnya pun dengan kaki kiri pula, begitu juga sebaliknya. Perbedaan antara gaya guling sisi dan gaya gunting terletak pada awalannya. Gaya guling sisi tidak menggunakan awalan dari tengah seperti gaya gunting, tetapi awalannya dari samping.
            3. Gaya guling (Straddle)
     Gaya guling dianggap sebagai gaya paling efisien dan dapat mencapai lompatan yang lebih tinggi.
            4. Gaya fostbury fop
Gaya fostbury fop baru dimulai pada Olimpiade XIX di Meksiko pada tahun 1968. Gaya baru ini diperkenalkan oleh seorang pelompat tinggi Amerika Serikat yang bernama Fostbury

Tidak ada komentar:

Posting Komentar